Banyuwangi Lacakjejak.id – Kemacetan terus terjadi pada ruas jalan seputar Ketapang karena berkurangnya jumlah kapal yang beroperasi terkait adanya inspeksi kapal di dermaga (LCM) Landing Craft Tank bahkan para sopir sempat memblokir akses di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi yang menyebabkan antrean kendaraan mengular sejak Selasa (15/7/2025) hingga Jum,at (18/07)
Antrean kendaraan terpantau cukup panjang mencapai 7 kilometer hingga destinasi wisata Grand Watudodol. “Macet sampai GWD,” Ungkap pengurus truk
Diceritakan Heri, kemacetan parah terjadi di sekitar Kantor Pelindo Multi Terminal Branch Tanjung Wangi Pelabuhan Tanjung Wangi, di mana kendaraan dari dua arah tak bisa bergerak sama sekali. Hal tersebut dikarenakan kendaraan yang melaju dari Situbondo ke arah Pelabuhan Ketapang mengambil dua jalur jalan, sehingga kendaraan dari arah sebaliknya tak bisa bergerak. ”
Saat ia kembali ke lokasi yang sama, dan hal yang serupa masih terjadi, yakni kendaraan yang menuju Pelabuhan Ketapang masih menguasai dua jalur. Polisi dan pihak terkait telah berupaya mengatur lalu lintas di area tersebut, namun sikap tak sabaran pengguna jalan membuat kemacetan parah tak bisa dihindarkan.
Seiring sejalan dengan hal tersebut,Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra menyampaikan,” Pihak kami telah menerjunkan 1 kompi untuk melakukan pengaturan di beberapa titik, kemacetan karena adanya pemblokiran supir truk yang menginginkan adanya penambahan jumlah armada kapal,” Ulasnya.
Saat dikonfirmasi, Kantor kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Tanjung Wangi dikatakan,”Akibat berkurangnya armada kapal yang beroperasi karena adanya Inspeksi dalam menindaklanjuti tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, sehingga pengecekan dilakukan untuk mencegah hal serupa terjadi, tujuan utamanya adalah menjaga keselamatan pengguna jasa. Pemerintah peduli dengan peristiwa yang kemarin terjadi,” Pungkas Kepala KSOP Tanjung Wangi, Purgana.
Dengan adanya tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya beberapa waktu lalu juga dirasakan beberapa warga yang usaha perahu tongkang trauma, dengan kejadian tersebut dirinya menyebut saat ada ombak besar langsung pulang ke rumah,” ujarnya sambil jual makanan di pinggir jalan.(Red).













