Jombang Lacakjejak.id – Proyek pembangunan jembatan di Desa Mojowangi tetap berjalan sesuai jadwal yang direncanakan yakni 45 hari kerja adapun kendala yang dihadapi seperti naiknya debit air sungai,(Hujan turun) liburan hari raya idul Adha (umat muslim) Unduh- unduh (umat Kristen) termasuk libur hari minggu tidak masuk hitungan 45 hari tersebut.
Memang sedikit dikeluhkan oleh warga sekitar namun mereka sadar akan adanya kendala tersebut meskipun harus sedikit memutar karena nunggu keringnya pondasi jembatan dengan ketinggian 5,5 meter memang cukup lama karena demi keberlangsungan dan awetnya jembatan.
Sholeh (34 tahun) salah satu warga sekaligus Pekerja yang ditemui (19/6/2024) mengatakan “ Kami salut dengan pembangunan jembatan di Desa Mojowangi ini karena memakai besi Wide Flange 350, besi 16 inci untir,dan 8 inci untir bersap, pasti kualitas daripada jembatan tidak diragukan,“Jembatan gelagar pelat berupa balok yang terbuat dari pelat baja struktural terpisah (bukan digulung sebagai satu penampang melintang), yang dilas , dibaut untuk menjaga keberlangsungan jembatan agar tidak mudah putus.dan awet,” Ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Mojowangi Pramono saat ditemui di lokasi pembangunan menjelaskan,” Jembatan dengan volume 3 X 10 M2 ini merupakan jalan yang menghubungkan RT 3 dan RT 4 yang sering digunakan warga terutama bagi anak-anak yang bersekolah dan warga yang ingin pergi ke pasar, tentu ini sangat membantu warga ketika sudah jadi dengan jadwal 45 hari kerja , dan saat ini baru 30 hari kerja, masih ada waktu 15 hari lagi dan saya yakin selesai sesuai rencana,karena jangka waktu tunggu kering pondasi dan pemugaran tidak terhitung jam dan hari kerja dan itu lebih dari 21 hari,” Jelas Kades Mojowangi
Ditempat yang sama Ketua BPD Desa Mojowangi Kusno Rohadi menyampaikan , ” Dalam pengawasan kami, progres pembangunan jembatan ini berjalan lancar belum sampai 45 hari kerja,meski ada sedikit kendala contoh, ada hari raya, ada unduh unduh, terkadang disini (Mojowangi) tidak turun hujan tapi daerah jurusan sungai ini hujan seperti di wilayah Kecamatan Bareng dan sekitarnya sehingga tiba-tiba debit air meningkat , ini semua adalah kendala yang tidak bisa dihindari, yang jelas secara akumulasi belum melebihi target hari kerja yang kita putuskan bersama Pemerintah Desa ,BPD dan masyarakat ,” Jelasnya (Fat)