Jombang Lacakjejak.id – Patriot Garuda Nusantara (PGN) Makoda Jombang JawaTimur yang berkantor di Desa Brodot Kecamatan Bandarkedungmulyo melakukan koordinasi dan klarifikasi dengan penggurus Gapoktan guna menanyakan terkait perputaran uang PUAP di Desa Brodot setelah ber-audensi dengan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang agar kelompok tani dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna,
Hal ini dilakukan dengan mendatangi Ketua Gapoktan Desa Brodot, dan ditemui langsung oleh Sumarlan diruang kerja Kepala Desa untuk menanyakan kelanjutan kesepakatan rapat beberapa hari sebelumnya. Kamis (31/08/2023).
Saat pertemuan tersebut Karyo sebagai bendahara Gapoktan menyampaikan, ” Pada dasarnya uang modal dari dana bantuan PUAP ( Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan) senilai 100 juta kini sudah berkembang dan di salurkan pada para petani di masing masing Dusun atau masing-masing Poktan, dan karena adanya proses pergantian salah satu pengurus hari ini (31/08) akan diserahkan ke penggurus baru, untuk berkas dan keuanganya,
” Lebih rinci disampaikan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan bentuk fasilitas bantuan modal usaha untuk petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang dikoordinasikan oleh Gabungan Kelompok Tani,(GaPokTan), sementara untuk alsintan disewakan per tahun 1.500.000. (Satu juta lima ratus ribu rupiah),” Ungkapnya pada sejumlah Anggota PGN
Ketua Poktan Delik mengatakan ,” Program yang dikembangkan sejak tahun 2015 di Desa Brodot ini khususnya dusun Ndelik kami salurkan untuk membiayai kegiatan budidaya (on farm) dan non budidaya (off farm) mulai dari penyediaan sarana produksi, industri rumah tangga pertanian, pemasaran hasil dan usaha lain berbasis pertanian sekitar 54 orang, yang pembayaran pengembalian setiap musim panen, ada yang macet dan ada yang lancar namun semua kami beresi pembayaran ke Gapoktan, ” jelas Maarif.
Menurut Bayu Ketua PGN Kabupaten Jombang,” Bila pengelolaan tidak transparan dan pemanfaatannya kurang tepat, maka fasilitas bantuan modal ini lama lama akan menguap (hilang) dan petani sebagian besar hanyalah menjadi penonton saja, dan ini harus dirombak agar ada perubahan yang lebih baik,
“Kemudian terakait bantuan mesin Alsintan harusnya sebelum disewakan mestinya di musyawarahkan dulu,jadi tidak seperti dikuasai ketua Poktan saja, dan ini harus ada keterlibatan PPL (Petugas Penyuluh Lapangan)dari Dinas Pertanian ,” Ungkap Bayu berapi api.
Dalam pertemuan terpisah ditempat yang sama Kepala Desa Brodot Fatchan aschori menyampaikan ,” Saya berterima kasih pada Penggurus PGN yang sudah berpartisipasi memberikan kritik dan saran pada Pemdes Brodot, khususnya pada Kelompok Tani, sehingga kedepannya dalam menjalankan kegiatan Poktan bisa lebih baik termasuk tentang bantuan bantuan baik permodalan maupun alat alat pertanian bisa maksimal dan bisa dirasakan dengan warga petani Desa kita, karena semuanya juga masyarakat kami,” Ungkapnya. (Jit).













