Jombang Lacakjejak.id – Di Desa Mojokambang, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, ditemukan dugaan manipulasi data yang melibatkan mantan Kepala Desa (Kades) dan beberapa perangkat desa setempat. Kejadian ini berawal dari surat pernyataan waris yang ditandatangani oleh Kades Mojokambang, dengan inisial Hdn dan menggunakan stempel desa. Surat tersebut menyatakan bahwa anak dan cucu dari pasangan Suminah dan Mardjuki terdiri dari empat orang.
Namun, seorang warga setempat yang tidak disebutkan namanya dalam berita menyatakan bahwa dua anak yang disebutkan dalam surat tersebut bukanlah anak dari Suminah dan Mardjuki. Menurut informasi yang ia ketahui, Suyatin dan Yatimah adalah anak dari pernikahan Saeran dan Suminah. Kejanggalan juga terlihat dari perbedaan tanggal kelahiran Yatimah dan tahun pernikahan Suminah dan Mardjuki. Selasa (27/06).
Warga lainnya juga mencurigai keberadaan Suyatin saat penandatanganan surat jual beli, mengingat Suyatin sudah tidak berada di Desa Mojokambang sejak tahun 2017. Mereka mempertanyakan siapa yang memberikan cap jari Suyatin dalam surat tersebut. Selain itu, ditemukan kejanggalan pada salah satu surat keterangan jual beli yang disaksikan oleh perangkat desa dan ditandatangani oleh Kades.” Ungkapnya.
Sebelumnya, saat sebelumnya Camat Bandar Kedungmulyo Mahmudi telah mengingatkan agar surat keterangan tersebut sesuai dengan data di desa. Namun, peringatan tersebut diabaikan oleh oknum perangkat desa. Pada tahun 2016, sertifikat atas nama Mardjuki dikabarkan hilang, tetapi pada Oktober 2022, surat tersebut ditemukan di tangan Suyud, mantan Kasun Plosorejo yang juga pembeli lahan tersebut. Surat itu kemudian diserahkan kepada Zainal Arifin, Kades Bandar Kedungmulyo.
Tim Lacak mencoba mengonfirmasi keterlibatan Sekdes Mojokambang dengan inisial N sebagai saksi dalam pemberian keterangan waris, namun belum ada jawaban hingga berita ini diunggah.(Jit)
